Selamat Datang

Selamat membaca. Semoga bermanfaat !

Minggu, 13 Oktober 2013

ONELINK PLAZA

       Onelink Plaza yang terletak di Jiefang South Road di area Haizhu Square, Guangzhou, merupakan pusat grosiran pernak-pernik yang cocok dijadikan oleh-oleh.
       Harganya murah untuk pembelian grosir. Sebagai contoh, gelang karet yang ketika ditanya berapa harga satuannya, akan dijawab dengan kernyitan dahi dan asal sebut, 5 Yuan. Tetapi bila kita tanya berapa harga perlusinnya akan menjadi 24 Yuan. Karena tujuannya untuk oleh-oleh, sekalian saja membeli lusinan.

       Demikian pula dengan gantungan kunci unik yang terbuat dari kain. Harga satuannya adalah 5 Yuan, tetapi bila membeli 1 lusin harganya menjadi 32 Yuan. Untuk pajangan, harganya 15 Yuan, membeli 6 buah harganya turun menjadi 78 Yuan. Untuk barang yang lebih mahal lagi, aku memperoleh sebuah pajangan unik seharga 35 Yuan dari harga awalnya 50 Yuan, 170 Yuan dari harga awal 200 Yuan dan 25 Yuan dari harga awal 45 Yuan.
       Belanja di pusat grosir memang lebih murah. Dan harga disini memang super murah pula. Untuk sebuah barang yang sama persis dengan yang pernah kulihat di Jakarta, yakni sebuah pajangan dari kuningan, disini dijual seharga 170 Yuan (setara Rp.322.150/kurs 1Yuan=Rp.1.895) ,di Jakarta dibanderol Rp. 1.300.000 nett. Rasanya 'happy' selangit bisa mendapatkannya.

Kamis, 10 Oktober 2013

GUANGZHOU CULTURAL PARK

       Secara tidak sengaja, saat berjalan menyusuri Yanjiang West Road, kami mengambil jalan memutar untuk melihat-lihat keramaian dan sampailah kami di depan gerbang Guangzhou Cultural Park, di Xidi 2nd Road. Untuk memasuki taman ini tidak dipungut biaya.
       Rupanya ini adalah taman rekreasi umum bagi warga disekitarnya. Taman dihiasi lampu-lampu berbentuk perahu, bunga dan kipas serta masih banyak lagi. Saat sore tiba, sudah banyak pengunjung yang sampai dilokasi untuk menanti malam tiba, karena lampu-lampu akan dinyalakan setelah pukul 18.30.
       Saat lampu dinyalakan, suasana langsung berubah gemerlap dan orang-orang mulai mengerumuni aneka macam hiasan lampu tersebut. Tidak ada satupun pedagang kaki lima yang berjualan didalam area ini.








'CARI MAKAN' DI GUANGZHOU

       Pertama kali tiba di Guangzhou, hal yang terpikir adalah tempat makan karena suara alami didalam perut sudah mulai berbunyi. Banyak resto dan tempat makan bertebaran disepanjang jalan terutama bila dekat dengan pusat perbelanjaan. Rata-rata Rumah Makan Siap Saji memasang harga 20 Yuan hingga 35 Yuan.
Menunya rata-rata adalah nasi putih atau hainan dengan ayam atau bebek panggang serta sayuran. Ada juga yang menambahkan semangkuk sop bening.
       Rumah Makan yang lebih sederhana adalah yang bergaya ala prasmanan. Resto-resto tersebut menawarkan menu paket dengan harga mulai dari 10 Yuan untuk 1 macam lauk/daging dan 2 macam sayuran. Paket seharga 12,5 Yuan dapat memilih 1 macam daging dan 3 macam sayuran. Paket 15 Yuan dapat memilih 1 potong besar daging atau 2 macam daging dengan 3 macam sayuran.
       Pilihan dagingnya adalah babi samchen, bebek panggang, ayam panggang, ayam rebus, ayam kecap dan gulai daging sapi. Sedangkan tumisan sayuran terdiri dari pare, sawi putih, sawi hijau, kangkung, buncis, kacang panjang, toge, terong dan masih banyak lagi.
       Tetapi porsi yang dihidangkan benar-benar porsi besar dengan nasi 'segunung' dan lauknya yang 'gak kira-kira ngambilnya'. Sungguh menakjubkan karena kami tidak pernah makan sebanyak itu, sedangkan pengunjung disebelah kami adalah dua orang gadis belia dengan ukuran badan yang langsing dan ramping, menyantap menu yang sama dan mereka tampak biasa-biasa saja menyantap semua makanannya. Waduh...kemana larinya semua makanan itu? Sedangkan aku dan suami ketika tiba kembali ke tanah air naik masing-masing 1 kg, padahal kita sering berbagi makanan loh karena besarnya porsi makanan tadi.

Saat menyantap makan siang disalah satu resto di Aiqun Dasha. Satu porsi nasi terdiri dari potongan ayam kecap dan sayuran serta semangkuk sop ayam seharga 22 Yuan.

Saat menyantap makan malam di Beijing Road. Restonya ala tenda. Satu porsi nasi dengan tumisan dan bebek panggang serta sop sayuran seharga 10 Yuan. Lihatlah porsinya....?!
Pedagang dipinggir jalan menjajakan kwetiau yang dibumbui kuah kecap, mie goreng serta bubur. Harga seporsinya adalah 2,5 Yuan. Murah meriah dan banyak terdapat di Pasar Tradisional di sekitar Haizhu Square.

Food Court di Lantai 7 Pusat Elektronik BUYNOW di Gangding. Makanan disini berkisar antara 20 Yuan hingga 45 Yuan. Minuman mulai dari 4,5 Yuan hingga 9 Yuan.

Untuk sarapan di kamar hotel, yang paling praktis adalah mie instan. Dapat dibeli di minimarket 'FamilyMarket' yang mirip-mirip Alfa atau Indomaret di Indonesia. Harganya beragam mulai dari 5 Yuan hingga 7 Yuan. Porsinya juga besar.
       Kuliner di Guangzhou sangat beragam. Restoran-restoran kelas atas menyajikan seafood dan western food. Makanan siap saji seperti Mc. Donald dan KFC juga ada. Sedangkan yang versi lokal bernama 'KungFu' dengan gambar Bruce Lee berbaju kuning yang sangat populer di Guangzhou. Jajanan pinggir jalan yang sangat populer adalah baso goreng kuah (3 Yuan/5 butir), cumi bakar (10 Yuan/3 tusuk), jagung rebus (3 Yuan), air tebu (5 Yuan/ botol 330ml), air delima merah (10 Yuan/ botol 330ml), potongan buah melon dan semangka (2 Yuan/ 1/6 buah), sesisir pisang ambon (2 Yuan), sosis bakar (3 Yuan) dan masih banyak lagi.
       Bagi umat Muslim ada juga resto halal tersebar dibeberapa tempat. Umumnya dikelola oleh warga lokal pendatang (suku Uigur) dan orang-orang Arab. Sate kambing dan kue kamir serta kebab juga banyak dijajakan di kaki lima. Umumnya resto halal ada tulisan Arabnya dan salah satu yang selalu ramai pengunjung di dekat kami menginap adalah Maccah yang dikelola oleh warga keturunan Arab.
       Untuk air minum, lebih baik membeli yang sudah dikemas dalam botol plastik. Ukuran 600 ml dijual mulai 1,5 Yuan hingga 2 Yuan. Sedangkan yang 1,5 L dijual mulai 2 Yuan hingga 3 Yuan. Ada kemasan 4,5 L yang dijual seharga 10 Yuan.
       Bila bertandang ke daerah manapun, kami tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mampir ke pasar tradisioanal. Pasar yang kami masuki kali ini terletak di Haizhu South Road, namanya Haizhu Market.
Pasar basah terletak di lantai atas. Dibawah adalah makanan kering dan peralatan dapur. Tetapi seperti pasar tradisional dimanapun, selalu saja ada kaki limanya. Demikian pula ditempat ini.
       Pasar buka sedari pagi sampai menjelang malam. Sedangkan kaki lima hanya sampai tengah hari.



    

SHAMIAN ISLAND

       Shamian Island merupakan sebuah pulau yang terletak di Distrik Liwan, Guangzhou, China. Pulau ini terbentuk hampir seluruhnya dari hamparan pasir. Apa yang membuat Shamian Island menjadi destinasi kunjungan wisata di Guangzhou adalah arsitektur bangunan-bangunan disana yang merupakan warisan kolonial Perancis dan Inggris pada masa abad ke-18 dan 19.
           
       Untuk menuju Shamian Island dapat menggunakan Metro Subway, turun di Huangsha Station lalu keluar melalui Exit D. Berjalan menuju jembatan penyeberangan dan turun menuju ke Shamian North Road.
Di Pulau ini terdapat nuansa yang berbeda dengan lingkungan disekitarnya, karena arsitektur bangunannya bergaya Eropa.






Jalan-jalan pagi di Shamian Island


Para manula berolahraga

       Ditempat ini adalah surga bagi para manula. Ada klub dansa, taichi dan wushu. Sebagian lagi bermain badminton, jalan santai atau sekedar duduk ditaman yang banyak terdapat ditempat ini.

TRANSIT DI LCCT, KUALA LUMPUR

LCCT adalah terminal utama Maskapai Air Asia di Kuala Lumpur





       LCCT merupakan terminal kargo, yang dipakai oleh Maskapai Air Asia untuk semua penerbangan dari dan menuju Kuala Lumpur serta transit bagi penerbangan yang juga memakai Maskapai Air Asia.

Saat transit di LCCT

BAIYUN INTERNATIONAL AIRPORT, GUANGZHOU

Departures Hall
Petunjuk Loket Check In

Timbangan barang. Tersedia di masing-masing Loket Check In.

Bandara yang nyaman dengan petunjuk arah yang jelas, memudahkan para penumpang mencari loket check in dan gerbang boarding. Terdapat layanan cuma-cuma untuk mengepak barang kedalam dus karton serta mengikat koper.

Petugas Bandara selalu sigap

Banyak Outlet barang-barang branded

Food Corner
Loket Check In

BEIJING ROAD.

Beijing Road diwaktu malam, bermandi gemerlap lampu

Tampak depan sebuah Department Store di Beijing Road (gbr.A)
Tampak dalam Department Store (gbr. A)
Lebih mirip museum ditengah-tengah keramaian. Pada bawah kaca terdapat batu dan reruntuhan pilar dari bangunan istana dan tempat bersejarah dari berbagai dinasti di China

Di jalan ini terdapat Rumah Makan Indonesia!


       Di depan Resto ini ada seorang gadis Chinese berpakaian Kebaya Encim menyambut tamu. Para pengunjung resto ini wajahnya sangat familiar dengan senyum simpul dan ramah khas Indonesia.

Didepan Beijing Road.

       Untuk menuju lokasi bisa menggunakan Metro Subway Line 1 atau Line 2 turun di Gongyuanqian Station. Saat kami disana, karena kami menginap di daerah Haizhu Square, maka Bus yang menuju ke Beijing Road adalah Bus 236, turun di Wenchang Road Bus Stop. Naik bus lebih murah, hanya 2 Yuan (flat).
       Barang-barang yang dijual di Beijing Road sangat beragam, mulai dari yang branded dan produk non-branded, dari yang harganya lumayan mahal sampai yang murah meriah. Kalau dibanding-bandingkan dengan harga barang-barang tersebut di Jakarta, ternyata tidak berbeda jauh. Rata-rata toko disini sudah memasang harga pas pada produk dagangannya, tetapi tidak jarang yang mengadakan diskon mulai dari 10% hingga 50% untuk produk-produk tertentu yang sudah lewat musimnya.
      

       
      

SHANGXIAJIU STREET


       Ramainya suasana Shangxiajiu Road, sebuah Pedestrian Street di Guangzhou. Jalan ini menjadi satu kesatuan yang tidak terpisah dengan Dishifu Road dan Baohua Road yang masih dilewati kendaraan namun sangat padat oleh pejalan kaki yang kebanyakan menuju ke lokasi ini lewat Stasiun Subway Changshou Lu dan terminal bus di Baohua Road.
       Saat berkunjung kesana, pengunjungnya sangat padat dan macetnya luar biasa. Kebanyakan yang dijual ditempat ini adalah pakaian, sepatu dan asesoris untuk kaum muda. Harganya terbilang lebih murah daripada yang dijual di Beijing Road, tetapi memang kualitas barangnya dibawah Beijing Road.
       Saat meninggalkan lokasi pada pukul 19.00 waktu setempat, keramaian makin menjadi. Suatu pengalaman shopping yang mirip dengan Pasar Baru di Jakarta tapi dengan skala yang jauh lebih besar.
Saat memasuki salah satu toko, kami menawar barang yang dijajakan walaupun harganya sudah dibanderol. Kemeja pria yang dibanderol 75 Yuan masih bisa digoyang hingga 55 Yuan. Ada juga yang tidak bisa ditawar sama sekali.
       Beberapa waktu yang lalu, aku sempat browsing dan menemukan tulisan yang menyatakan harga barang- barang di Guangzhou itu murah. Ternyata tidak semuanya murah, brother and sister!Kebanyakan sudah dibanderol dengan harga pas. Hanya beberapa saja yang masih bisa ditawar. Terutama barang-barang grosiran, harganya benar-benar pas.
       Saat berada di Baima, sebuah pusat grosir fashion yang paling ramai di Guangzhou, rata-rata memasang harga pas untuk pembelian satuan, tidak kurang sesenpun. Huhh...mana mahal lagi buka harganya. Lain cerita bila membeli 3 buah. Harga satuan 20 Yuan, 3 jadi 50 Yuan. Harga satuan 70 Yuan, 3 jadi 180 Yuan. Harga satuan 65 Yuan, beli 3 jadi 150 Yuan. Ada yang beli 3 boleh lain-lain modelnya, ada yang modelnya harus sama tetapi dengan ukuran S,M,L. Pada intinya, belanja di pasar grosir jauh lebih murah.

      

YUEXIU PARK

Patung Lima Kambing (The Five Rams Statue) di Yuexiu Park, Guangzhou menjadi Landmark Kota Guangzhou.

Pintu Masuk Utama Yuexiu Park. Berada tepat disebelah kanan pintu keluar (Exit B1) Yuexiu Subway Station.


Toilet bersih di dekat pintu masuk utama

Jalan menuju ke Patung Lima Kambing



Prasasti Patung Lima Kambing

Saat berkunjung ke Yuexiu Park, 2013. Capeknya naik turun tangga....!

Toko Souvenir

Stadion


Peta Yuexiu Park

Tampak depan Stadion
        Yuexiu Park dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya masuk. Pada saat kami berkunjung bertepatan dengan Perayaan Hari Kemerdekaan China yang jatuh pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya, dimana seluruh kantor dan instansi pemerintah tutup dan diliburkan hingga 10 hari, sehingga tempat-tempat wisata menjadi begitu ramai dengan pengunjung yang berasal dari berbagai tempat disekitarnya.
       Taman ini menjadi paru-paru bagi kota Guangzhou yang hiruk-pikuk oleh ramainya perdagangan serta gedung-gedung pencakar langit dan menjadi tempat bersantai dan berolahraga terutama bagi para manula.
Yuexiu Park merupakan taman terluas di Guangzhou, membentang seluas 860.000 m2 dan terdiri dari tujuh bukit utama serta tiga buah danau buatan.
       Untuk menuju Yuexiu Park dapat menggunakan alat transportasi termurah yakni Metro Subway Line 2 dan turun persis di dekat Gerbang Utama. Selain itu ada empat pintu gerbang lainnya yakni South Gate, East Gate, West Gate dan North Gate. Gerbang Utama disebut Facet Gate.
       Waktu kunjungan yang tepat adalah pada pagi hari dimana udara masih sangat sejuk dan matahari belum terik, walaupun pada dasarnya taman ini teduh karena banyak terdapat pohon, tetapi bila kesiangan suasananya menjadi lebih ramai dan padat oleh pengunjung.
  
Pertunjukan nyanyian khas 'Cantonese Opera'