Singgah di kota Pontianak pada akhir bulan November 2013 setelah sembilan tahun lebih lamanya, sejak kunjungan terakhir kami awal Februari 2004 meninggalkan kesan mendalam. Banyak pemandangan yang telah berubah. Pertumbuhan penduduk juga terasa lebih padat, banyak perumahan baru dan ruko-ruko baru dibangun dipusat-pusat keramaian.
Satu yang pasti, cuaca yang cerah, matahari yang bersinar terik dan udara yang terasa panas, menandai kehadiran kami semenjak menginjakkan kaki di Bandara Supadio.
|
Tugu Katulistiwa, terletak di Jalan Katulistiwa. |
|
Gerbang depan memasuki area Tugu Katulistiwa. Tidak ada pungutan atau biaya tanda masuk menuju tempat umum ini. |
|
Salah satu sudut kota Pontianak. |
|
Jalannya lebar dan bersih. |
|
Dari atas Jembatan Landak. |
|
Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak sedang direnovasi untuk penambahan gedung baru. |
|
Salah satu pasar tradisional di Pontianak, Pasar Flamboyan yang terletak di Jalan Gajah Mada. |
|
Salah satu kios daging ular dan penyu di Pasar Flamboyan. |
|
Sejenis siput dan kepiting yang digemari masyarakat lokal. |
Mayoritas penduduk kota adalah etnis Tionghoa yang sudah turun temurun tinggal di tempat ini, lahir, besar, bekerja dan berkarir berbaur dengan suku Melayu dan suku Dayak asli setempat. Bahkan banyak dari mereka masih dililit kemiskinan, terutama didaerah pinggiran.
Bila diperkotaan mereka berdagang dan bekerja pada perusahaan, sedang dipinggiran mereka kebanyakan adalah petani penggarap kebun. Banyak yang seumur hidup mereka belum pernah keluar dari tempat tinggal asalnya.
Kuliner di Pontianak beragam. Banyak restoran masakan Padang dipusat keramaian berbaur dengan rumah makan Chinese Food. Ada beberapa restoran vegetarian yang pantas dicoba karena menu prasmanannya cukup beragam, dan yang pasti harganya murah meriah. Rata-rata perporsinya Rp. 12.000 sampai Rp. 17.000. Untuk harga nasi campur dengan menu tidak halal, yang isinya irisan daging babi serta gulai ayam, perporsinya rata-rata Rp. 24.000. Rumah Makan Vegetarian banyak terdapat di Jalan Siam, tidak jauh dari Jalan Gajah Mada.
Pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi di Jalan Gajah Mada adalah Ligo Mitra. Swalayan berlantai 2 ini lengkap menyediakan aneka kebutuhan sehari-hari sampai pakaian serta peralatan serbaguna dan elektronik. Tempatnya nyaman dan sejuk karena berpendingin udara. Didekatnya juga terdapat toko kue yang sangat enak. Sedangkan tidak jauh dari situpun bertebaran hotel-hotel besar dan kecil. Hotel Gajah Mada bisa menjadi acuan bila menginginkan kenyamanan bersama keluarga. Bila budget terbatas, coba saja Queen Hotel, yang harga kamar standarnya permalam Rp. 110.000 dengan kamar mandi diluar dan satu kamarnya terdiri dari dua buah single bed. Atau dengan kamar mandi didalam dengan satu tempat tidur ukuran queen dengan harga Rp. 150.0000 permalam. Sudah ada air panas, AC dan gratis WiFi.
Menjelajah Kota Pontianak tentu tidak cukup hanya sehari saja. Perlu dua sampai tiga hari baru bisa puas menikmatinya, terutama mencicipi durian lokal yang harganya murah meriah. Harganya berkisar antara Rp. 7.500 sampai Rp. 25.000 perbuah, tergantung ukurannya. Maknyusss....