Selamat Datang

Selamat membaca. Semoga bermanfaat !

Sabtu, 28 Juli 2012

PETS IN HOUSE

       Memiliki binatang peliharaan dirumah memang sangat menyenangkan. Rupa dan perilaku hewan-hewan tersebut selalu membuat kangen penghuni rumah bila sedang berpergian. Dan ketika anggota keluarga berkumpul, hewan-hewan tersebut selalu menjadi pusat perhatian dan menjadi tempat melepas kerinduan dan kejenuhan. Tetapi bila tidak terawat, bukan tidak mungkin malah menjadi bencana bagi penghuni rumah.
Maka bila sudah memutuskan untuk memiliki peliharaan, wajib dirawat!
       Dirumah kami, sempat ada banyak hewan peliharaan dalam satu kurun waktu, yakni ketika anak-anak masih usia SD. Namun beranjak remaja, hewan peliharaan mulai dikurangi. Ada yang mati karena uzur, ada yang mati tidak terurus dan juga ada yang diadopsi orang lain karena kami tidak sanggup mengurus lagi.
       Hewan peliharaan menjadi teman bagi kedua anak kami yang saat itu masih duduk di bangku SD. Kami berangkat bekerja pada pagi hari dan kadang baru pulang setelah magrib. Kami tidak mempunyai pembantu rumah tangga yang tinggal di dalam. PRT kami datang pada pagi hari setelah anak-anak berangkat sekolah memakai jasa jemputan mobil sekolah dan PRT sudah pulang pada pukul 16.00. Otomatis antara pukul 16.00 sampai pukul 18.00 anak-anak tidak ada yang menemani dirumah.
       Pernah satu kali kejadian, saat itu kami terkena macet hingga tiba dirumah menjelang pukul 20.00. Disaat itu listrik sedang padam karena hujan dan angin kencang disertai petir dan kilat menyambar-nyambar dalam kegelapan. Saat kami tiba dimuka pagar, tampak 2 anak kami sedang meringkuk didepan pintu besi teralis sambil memeluk anjing kesayangan kami dengan ditemani sebatang lilin. Hatiku trenyuh menyaksikan pemandangan tersebut. Betapa aku merasa bersalah karena terlambat tiba dirumah. Sesaat kemudian hujan turun dengan lebatnya. Mereka lari berhamburan kedalam pelukanku. Mereka tidak menunjukkan bahwa mereka takut dan kesepian, tetapi karena cuaca buruk yang membuat mereka risau juga karena kami belum tiba dirumah. Syukurlah kami mempunyai hewan peliharaan yang "menemani" buah hati disaat kami pergi. Teman-teman mereka saat itu adalah sepasang ikan parrot, sepasang  anjing mini pincher bernama Hoka dan Bento, serta seekor anjing blasteran bernama DonKing. Tidak lama kemudian kami mendapat hibah seekor anjing retriver bernama Ben dan 2 ekor anjing kampung bernama Taipi dan Hoki.  Anak-anak juga kemudian memiliki 2 pasang kelinci, seekor ayam jantan bangkok dan 3 pasang burung dara.


Kini, seiring berjalannya waktu, anak-anak sudah remaja dan mempunyai banyak kegiatan diluar rumah, peliharaan kamipun berkurang satu-persatu. Ben mati dibulan Agustus 2008 karena uzur diusianya yang ke-9 tahun. Hoka dan DonKing diadopsi orang, sedang Bento hilang disuatu pagi karena terlepas dari pengawasan. Hoki dengan berat hati kami lepas di pinggir hutan karena sakit kulit yang tidak dapat diobati. Kelinci mati satu persatu. Ada juga yang dimakan kucing liar. Ayam bangkok mati karena terserang tetelo. Ikan parrot kini sudah diganti ikan mas koki. Bahkan ikan mas koki kami dapat mencapai usia 2 tahun dengan perawatan seadanya. Yang bertahan adalah Taipi dan burung dara yang sudah beranak pinak. Taipi kini sudah berusia 8 tahun dan sudah memasuki usia maksimal untuk seekor anjing. Dalam waktu dekat, kami berencana mengadopsi seekor anjing kampung blasteran germany sheperd untuk memulai lagi babak baru kerepotan dalam keluarga kami. Tapi memang sangat menyenangkan!

 
Donking dan Taipi
Bento

Candy (IG:princessandcandy)

Sasha

Senin, 23 Juli 2012

GOA MARIA LEMBAH KARMEL PUNCAK


Goa Maria Lembah Karmel Puncak terletak di Desa Cikanyere, Cipanas, Jawa Barat.
Ibadat Misa diadakan tiap hari Minggu pagi pukul 9.30. Tetapi hanya minggu ke-2 dan ke-4 diadakan Misa Penyembuhan. Oleh sebab itu pada saat-saat tersebut pengunjungnya lebih ramai. Bahkan mereka ada yang datang dari luar kota/daerah. Bagi mereka yang memerlukan penginapan didalam areal lingkungan gereja disediakan penginapan tidak jauh dari lokasi dan dikelola oleh para suster biara Karmel. Tempat ini juga rutin menyelenggarakan rekoleksi dan retret sepanjang tahun. Terdapat pula kantin yang menjual aneka makanan dan minuman yang juga dikelola oleh para suster. Di sebelah kanan luar dari kantin terdapat kios sayuran segar yang merupakan hasil budidaya dari para pater dan bruder yang mengabdi di tempat ini. Sayur-sayurannya ditanam dengan sistem organik tetapi harganya murah. Selain itu, mereka juga mengelola sebuah toko souvenir rohani di belakang kantin yang menjual aneka benda rohani seperti rosario, salib, buku doa, lilin dan CD lagu rohani.
Area yang luas dan hijau dengan pemandangan gunung dan pepohonan serta sejuknya udara Puncak, menjadikan tempat ini selalu menjadi pilihan bagi umat Katolik yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga dengan mengikuti misa pada pagi hari dan kemudian bersantai ditaman-taman yang luas serta menikmati hidangan beraneka rupa yang tersedia.
Misa di Gereja St. Theresia terasa lebih meriah sebab para Pastor dan Suster menggabungkan tradisi Kristen dan Katolik. Pada awal pembukaan, umat akan bernyanyi diiringi musik meriah dan bertepuk tangan sambil berdiri membawakan sekitar 7 atau 8 lagu. Lalu memasuki ibadat, umat mengikuti secara khidmat ala Katolik sampai ibadat selesai. Inilah yang disebut Kharismatik dalam ajaran Katolik.


                Didepan Gereja St. Theresia de Lisieux, Lembah Karmel, Puncak, Jawa Barat

Kamis, 19 Juli 2012

EKSKUL, PENTINGKAH?

Pendidikan Ekstra Kulikuler penting tidak sih? Pengalaman pribadi yang dialami oleh anakku ketika masih di bangku TK cukup mengesankan. Kebetulan di sekolah TK-nya ada Drum Band. Dia masih malu-malu saat pertama ikut tampil dengan teman-temannya. Pada kesempatan lain ternyata dia sudah enjoy dan bahkan sangat menyukai kegiatan barunya itu.

MASALAH KEBERSIHAN

Akhirnya, kini sudah ada layanan kebersihan dari dinas Pemda Cibinong. Setiap pagi pukul 7, para petugas kebersihan datang dan sigap mengangkut "sampah malam" di sepanjang jalan Tegar Beriman, Pemda Cibinong. Maksudnya sampah yang ditinggalkan oleh sebagian besar pedagang malam diemperan toko disepanjang jalan ini. Jalan Tegar Beriman di Pemda Cibinong memang dipadati oleh  pedagang kaki lima dengan gerobak makanan maupun tenda lesehan. Jenis makanan yang tersedia mulai dari wedang jahe, serabi, pecel lele, kue basah, penganan goreng, sampai angkringan malioboro. Belum lagi bila akhir pekan, selalu ada pasar kaget yang benar-benar bikin kaget karena menyebabkan macet luar biasa disepanjang jalan ini karena dari 4 jalur jalan, 2 jalur dipakai untuk berjualan.
Dengan iuran perbulan Rp. 20.000,-per KK,  bersih kini sepanjang jalan utama dari Pemda sampai pertigaan Bojonggede. Bravo!

Selasa, 17 Juli 2012

CURHAT

Putraku yang berusia 16 tahun, Edo,  semalam curhat pada kami. Pas makan malam di sebuah resto sederhana di Bogor, dia bercerita bahwa pada hari pertama sekolahnya itu, teman baiknya curhat padanya.
Temannya baru menyadari bahwa selama ini hidupnya diprogram seperti robot. Hidup dan kesehariannya seolah "diatur" dengan aturan-aturan dan disiplin tinggi oleh orangtuanya. Menurutnya, sedari kecil dia sangat takut dan segan pada kedua orangtuanya.

Kamis, 12 Juli 2012

REUNI KELUARGA

Rabu, 11 Juli 2012, Shukpho* Ng Khim Moi berulang tahun yang ke-80 di Raja Kuring Restaurant, dibilangan  Sunda Kelapa. Acara dimulai pukul 19.30 sampai selesai sekitar jam 22.30. Shukpo adalah istri dari almarhum Shukkung* Liu Ki yang meninggal diawal tahun 2000.

Senin, 09 Juli 2012

REFLEKSI DIRI

       Menyediakan waktu khusus untuk merefleksi diri ada kalanya perlu dalam kehidupan kita. Setelah tenggelam   dalam rutinitas dan pelbagai masalah dalam hidup, pasti kita akan mengalami saat-saat puncak dalam pencapaian dan tidak jarang kita terpuruk dalam lembah grafik kehidupan kita. Bukan cuma keterpurukan yang selalu jadi acuan untuk refleksi, tetapi saat-saat terbaikpun kita tetap bisa berefleksi.
Tapi bagaimana bila kita tidak meluangkan waktu untuk hal-hal semacam ini? Apakah kita yang selalu taat beribadat, percaya pada kuasa-Nya dan selalu membina hubungan baik dengan orang lain masih merasa  perlu berefleksi?
       Mungkin jawabannya adalah refleksi diri seharusnya dilakukan secara sadar setiap hari. Ada banyak waktu yang disediakan Tuhan untuk kita merenungkan penciptaan-Nya dan memahami karya-Nya dan sekaligus mewartakan firman-Nya.
          Aku mengalami sendiri saat-saat seperti itu dalam kehidupan berumah tangga kami.
Sedari bangun tidur, membuka jendela dan menghirup udara pagi, rasa syukur tak terhingga telah menyeruak dalam rongga dada. Lalu ketika semua anak-anak sarapan dengan tergesa-gesa sebelum berangkat sekolah, aku bersyukur dapat menemani mereka sejak mereka kecil sampai remaja saat ini. Bahkan kini ketika salah satu putra kami akhirnya harus tinggal di kost-an karena kuliahnya, aku masih bersyukur bahwa dia sudah dapat menyiapkan makan paginya sendiri.
         Ketika suamiku berangkat ketempat kerja, dia selalu membawa bekal makan siang dari rumah.
Betapa bersyukurnya karena dia sangat perhatian pada kesehatannya dan sekaligus membuat aku bangga sebab aku merasa sangat dihargai. Makananpun dia percayakan padaku sepenuhnya untuk konsumsi dan kesehatan kami sekeluarga.
     Disiang hari, aku menghabiskan waktu di toko milikku sambil menjalankan hobiku seperti menulis, membaca, bercocok tanam dan mengobrol dengan banyak teman, baik itu customerku maupun para sahabat yang sekedar mampir, baik untuk bertukar pikiran, atau sekedar saling menyapa. Betapa aku selalu merasa kasih Tuhan melingkupi keseharianku.
      Bila hari sudah malam,kami berdua akan menutupnya dengan doa bersama dan saling merefleksi diri dengan sharing dan saling mendengarkan. Walau ada saat-saat tertentu kami berdoa masing-masing, tetapi untuk saling berbicara satu sama lain tidak pernah terlewatkan. Bila ada sesuatu yang terasa mengganjal ataupun perbuatan atau perkataan yang rasanya kurang pantas, baik terhadap pasangan maupun oranglain, malam itu juga kami selesaikan dan mencari solusinya. Semua sudah kami lakukan bertahun-tahun dan kami sangat menikmati saat-saat seperti itu dalam kehidupan kami. Rasanya lega dan selalu ada pencerahan. Kami merasa hidup begitu indah, positif dan memandang orang lain tidak dari "kulit"nya, tetapi mendalam dan bersifat personal. Mungkin itu sebabnya kami jarang sekali berselisih pendapat, karena setiap pendapat yang berbeda bukan akan dipermasalahkan, tetapi menjadi pilihan-pilihan dalam setiap keputusan nantinya. Bukan berarti pula kami bebas dari kesalahan, kadang ada saja perkataan yang dapat menyinggung perasaan dan baru disadari setelah lepas begitu saja.
       Beruntung dalam rumah tangga kami selalu ada saat bagi kami untuk berefleksi, maka tidak ada luka dan duka yang tidak disembuhkan. Tuhanlah penyembuh kami.! Sebagai pasangan sangatlah perlu kita saling mendengarkan. Dari banyak mendengar kita akan dapat memahami. Karena paham satu sama lain, maka kita akan selalu saling menghargai. Cinta dalam rumah tangga kuat karena individu yang terlibat didalamnya saling percaya, menghargai, setia dan memaafkan! Jangan malu dan segan  untuk minta maaf untuk kesalahan kecil, kekeliruan dan apapun yang tidak mengenakan. Tidak pernah ada rugi bila saling mengalah, sebab mengalah membesarkan jiwa, menyongsong kemenangan yang besar, yakni damai!

Rabu, 04 Juli 2012

PROGRAM DIET SEDERHANA DENGAN BUAH DAN SAYUR

Diet tidak selalu berarti mengurangi porsi makanan untuk menurunkan berat badan tetapi diet juga berarti  menjaga pola makan dengan baik untuk memelihara kesehatan agar tetap optimal.
Diet juga tidak selalu berarti makanan yang dikonsumsi menjadi sangat terbatas jenisnya tetapi yang terpenting adalah bisa memilih jenis makanan sehat apa saja yang dikonsumsi dan mengetahui kandungan gizi serta manfaatnya bagi kesehatan.

Minggu, 01 Juli 2012

KERAJINAN KERAMIK DESA KASONGAN

       Liburan sekolah tahun ini kami bertiga berangkat ke Yogyakarta. Biasanya kami pergi berdua saja tetapi kali ini, Puji Tuhan bisa tambah satu orang, yakni putriku yang mesem-mesem melulu. Rencana awalnya mau berempat, tapi putraku tidak bisa ikut karena masih sibuk dengan urusan diluar sekolah. Jadinya dia ditinggal dirumah dengan neneknya.
       Perjalanan melalui rute Pantura tanpa hambatan berarti. Kami start jam 06.00 pada hari Senin, 23 Juni dan tiba di Semarang jam 17.00. Menginap di hotel langganan kami, Hotel Bali.
Pantai Parangtritis, cerah dan berangin.
       Keesokkan harinya, pagi-pagi kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta menuju ke jalan Wijilan untuk makan siang di rumah makan gudeg terkenal di sepanjang jalan itu. Lalu perjalanan santai dilanjutkan menuju ke laut, Parangtritis.
       Setelah puas berhahahihi, kami memutuskan untuk segera meninggalkan pantai ini dan tidak menunggu sampai sunset karena keterbatasan waktu. Kami langsung menuju ke Malioboro. Di Malioboro kami menghabiskan waktu sampai  malam hari lalu menuju penginapan di daerah Ngampilan, Hotel Citra Indah. Hotel ini memberi fasilitas free wi-fi dan sarapan pagi. Harga kamar cukup kompetitif, untuk kamar Deluxe 2 tempat tidur ( 1queenbed+1singlebed ) permalam Rp. 280.000. Bila mau tambah 1singlebed cukup bayar Rp. 30.000 atau 1queenbed Rp. 50.000.
       Keesokkan harinya kami menuju desa Kasongan untuk wisata belanja keramik. Desanya sudah sangat modern dengan showroom yang megah. Hanya ada beberapa pengrajin rumahan di desa ini yang masih menempati kios sederhana namun koleksi-koleksi  keramiknya tidak kalah menarik.
   
Keramik Desa Kasongan, Bantul, Yogyakarta
       Sebelum sore kami sudah dalam perjalanan menuju Semarang untuk bermalam di sebuah guesthouse diutara kota. Keesokkan harinya, pagi-pagi sekali kami sudah bersiap berangkat menuju ke Jakarta, karena takut terjebak macet.
Tidak lupa mampir di toko TJOA-nya Om Budi untuk membeli oleh-oleh di Brebes. Sampai di Cibinong waktu sudah menunjukkan jam 22.00. Puas dan capek. Sampai jumpa di wisata yang akan datang.

GOA MARIA KEREP AMBARAWA

    Dalam perjalanan menuju Yogya dari Semarang, kami singgah di Goa Maria Kerep, Ambarawa. Plang penunjuk lokasi terlihat sangat jelas dari pinggir jalan raya sehingga memudahkan bagi pengunjung yang baru pertama kalinya kesana, termasuk kami. 
   Goa Maria ini termasuk cukup luas areanya, dengan penataan ruang yang rapi. Lahan parkirnya terbilang luas dan terletak diseberang jalan dari pintu masuk menuju lokasi Goa Maria. Ada ruang terbuka yang cukup luas untuk berdoa didepan goa sehingga dapat menampung banyak pengunjung pada bulan-bulan ramai seperti Mei dan Oktober. Sedangkan area untuk bersantai terdapat di dekat pintu masuk, dimana terdapat taman dan hiasan patung dibawah rindangnya pohon-pohon besar.
   Ada sumber mata air di Goa Maria Kerep ini, dan sudah dibuatkan tempat khusus persis disamping kanan goa berupa keran-keran didinding goa. Pengunjung dapat mengambil air untuk membasuh tangan dan muka ataupun menampungnya dalam wadah plastik yang banyak dijual didepan pintu masuk, untuk dibawa pulang.
   Untuk pengunjung yang akan membeli lilin dan bunga dapat membelinya dikios-kios yang menjual cinderamata dan bunga, diarea parkir sebelum masuk ke pintu gerbang lokasi. Sedangkan disebelah kanan area parkir terdapat jejeran kedai makanan.
    Setelah berdoa kami menyempatkan untuk mencicipi pisang rebus dan mie instan serta teh hangat. Saat sedang makan di salah satu kedai, kami bertemu sahabat lama yang sudah 15 tahun tidak bertemu. Puji Tuhan! Serasa reuni dengan keluarga besar mereka dan satu yang paling berkesan adalah bertemu lagi dengan orangtua sahabat kami yang masih sehat diusianya yang ke-84. Peluk cium dan tawa haru mewarnai pertemuan dan perpisahan itu. Semoga Tuhan selalu memberkati!
    Kami akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Yogya setelah puas ceprat-cepret bersama putri ABG kami.
Diorama Jalan Salib; Perhentian X : Yesus Disalibkan.

GOA MARIA KEREP