Liburan sekolah tahun 2014 ini kami berangkat menuju Kuala Lumpur, ibukota Negeri Jiran untuk liburan keluarga. Liburan kali ini bertepatan dengan tiga momen besar lainnya, yakni Piala Dunia 2014, yang sudah memasuki babak delapan besar, Pemilu Presiden 2014 yang tinggal menghitung hari, dan Ramadhan yang sudah memasuki minggu pertama. Kami merencanakan akan tinggal selama 4 hari 3 malam di KL untuk liburan kali ini.
Dengan maskapai Lion Air kami tiba di KLIA 2, terminal bandara berbudget rendah yang baru beroperasi pada akhir bulan Mei 2014 yang diklaim sebagai terminal berbudget rendah terbaik dan terbesar saat ini. Dari sana kami menggunakan jasa AEROBUS menuju KL Sentral. Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam. Tiket bus dapat dibeli di loket yang terdapat di L1 disebelah Pintu Exit. Harganya @ RM 10 untuk tujuan KL Sentral.
Karena kami menginap di Petaling Street, maka kami menumpang MRT/ Commuter Line menuju stasiun terdekat yakni Kuala Lumpur yang jaraknya hanya satu perhentian dari KL Sentral. Stasiun Kuala Lumpur berintegrasi dengan Stasiun LRT Pasar Seni. Hotel kami hanya berjarak kurang lebih 800 meter dari tempat ini dan tidak jauh dari Halte Bus Bangkok Bank. Lokasinya sangat strategis karena berdekatan dengan Central Market, Kasturi Walk, Chinatown, Stasiun Masjid Jamek, Stasiun Pasar Seni dan Stasiun Kuala Lumpur. Ada dua gerai 7/11 dan KK 24, minimarket-nya KL. Sementara untuk tempat makannya melimpah ruah.
|
Free Bus GO KL Purple Line, Green Line dan Blue Line. Penampakannya sama semua. Rute dan tujuan yang membedakannya, bisa dilihat pada layar / display didepan BUS GO KL. |
Tempat pertama yang kami kunjungi pada sore hari pertama ini adalah Menara Kembar Petronas. Dengan menumpang BUS GO KL 'Purple Line' dan 'Green Line' yang dioperasikan secara gratis, kami tiba di KLCC. Bagian bawah dari KLCC merupakan pusat perbelanjaan yang megah, yakni SURIA KLCC. Turis lokal maupun mancanegara banyak yang datang ke lokasi ini hanya untuk mengabadikan gambar Petronas Twin Tower ini. Mereka ini dapat ditemukan di bagian samping pintu masuk utama KLCC. Ada sebuah taman dengan air mancur yang cukup luas untuk para pengunjung melepas lelah dan berfoto.
Setelah puas berfoto, kami menuju ke Pavillion, sebuah mall perbelanjaan yang paling anyar di KL. Letaknya di Bukit Bintang. Di area ini banyak sekali terdapat pusat perbelanjaan, salah dua diantaranya adalah Sungei Wang dan Starhill Gallery. Perjalanan menuju kesana juga menggunakan BUS GO KL. Suasana pada malam hari sangatlah ramai oleh turis mancanegara terutama turis-turis bule. Selain berbelanja dan memenuhi pusat-pusat kuliner, para turis sibuk berfoto-foto ria.
|
Starhill Gallery di Jalan Bukit Bintang |
|
Suria KLCC |
|
Petronas Twin Tower. Peace! |
Di area ini terdapat sebuah food street yang sangat terkenal yakni Jalan Alor. Ketika tiba dilokasi, kami benar-benar berbaur dengan ratusan manusia penikmat kuliner dari berbagai belahan dunia serta warga lokal. Begitupun dengan restoran serta gerai makanan yang ada disini, juga menyediakan menu-menu dari berbagai belahan dunia. Tetapi yang terbanyak adalah Thai Food, Chinese Food dan Malay Food.
Restoran dan gerai Thai Food menyajikan macam-macam seafood dengan bumbu khas Thailand. Sedangkan restoran Chinese Food menyajikan juga macam-macam seafood dengan bumbu khas masakan chinese peranakan Malaysia. Tak ketinggalan tentunya adalah kuliner khasnya Malaysia, yakni Penang Char Kwar Teow. Harga makanan sangat bervariatif mulai dari RM 7 sampai RM 160. Untuk satu porsi wantan mee dengan potongan daging bebek atau ayam dihargai RM 7. Satu porsi nasi dengan lauk pilihan seperti lemon chicken atau sweet and sour chicken dihargai RM 8. Sedangkan untuk char kwar teow seporsinya dihargai RM 6.Untuk keluarga yang membawa anggota hingga enam orang atau lebih dapat memesan set menu seafood yang dapat dimasak dengan bumbu sesuai keinginan serta selera masing-masing. Jalan Alor menutup perjalanan hari pertama dengan cita rasa dan kepuasan.
|
Jalan Alor, Bukit Bintang |
Hari kedua kami menyambangi Murugan Temple di Batu Caves. Perjalanan hampir satu jam lamanya dari stasiun Kuala Lumpur dengan Commuter Line. Itu disebabkan laju Commuter Line yang begitu pelan. Bila melaju lebih cepat mungkin sekitar 20 menit saja.
Pintu masuk lokasi Murugan Temple tepat berada di pintu keluar stasiun. Terdapat Patung Hanoman berwarna hijau berukuran raksasa yang sudah tampak dari jauh. Area parkir cukup luas berada tepat didepan lokasi dan pada saat itu terlihat sudah banyak bus yang parkir dengan rapi. Ternyata sudah banyak turis yang tiba dilokasi ini dengan bus-bus pariwisata. Kuil bagi umat Hindu ini terletak didalam gua alam yang terdapat pada bukit batu. Untuk mencapai lokasi gua, pengunjung harus menaiki anak tangga yang berjumlah 272 buah yang berada pada tebingnya.
Didalam gua banyak terdapat burung dan monyet liar yang sudah tinggal dilokasi ini turun temurun. Disebelah kiri pintu masuk gua juga terdapat sebuah gua kelelawar yang tentunya dihuni oleh kelelawar. Di dalam Dark Cave ini terdapat kelelewar liar yang hidup turun temurun. Bisa dibayangkan berapa banyaknya jumlah kelelawar serta kotorannya yang terdapat dilantai gua serta bau dari kotoran tersebut.
|
Pintu menuju Stasiun Batu Caves tepat berada di samping Patung Hanoman. |
|
Gerai souvenir |
Setelah puas berkeliling, kami meninggalkan lokasi menuju ke Chow Kit yang juga merupakan area Chinatown di KL. Chow Kit cukup ramai terutama untuk wisata kulinernya. Kami mampir disebuah Food Court di penghujung Jalan Chow Kit menuju Jalan Tuanku Abdul Rahman. Menunya adalah Chinese Food ala Hainan. Satu set menu nasi hainan komplit dengan lima macam lauk untuk empat orang serta teh tarik dihargai RM 48.
Kawasan Chow Kit juga merupakan pemukiman bagi mayoritas etnis Tionghoa di KL. Di Chow Kit ini berpadu serasi antara kemewahan PWTC, sebuah pusat perbelanjaan mewah di daerah ini, hotel-hotel bintang lima dan rumah toko dengan nuansa etnik Tionghoa serta puluhan hotel murah serta hostel. Dibalik deretan-deretan ruko terdapat rumah-rumah petak penduduk serta bangunan rumah susun. Seperti masyarakat etnis Tionghoa pada umumnya, mereka berprofesi sebagai pedagang. Daerah ini mirip-mirip dengan daerah Pinangsia di daerah Kota, Jakarta Barat di Indonesia.
Setelah puas berkeliling, kami menuju ke Thean Hou Temple, sebuah kuil Budha di daerah Persiaran Endah. Kami naik Commuter Line dan turun di Mid Valley. Mid Valley merupakan sebuah pusat perbelanjaan yang cukup mewah dan besar. Dari sini kami naik taxi menuju lokasi dan supir yang baik hati mau menunggu kami selama kurang lebih 30 menit untuk mengambil foto. Kami kembali ke Jalan Petaling dan membayar total ongkos RM 13.
|
Di Taman Dua Belas Shio |
|
Di depan patung Dewi Kwan Im |
|
Tampak depan gerbang Thean Hou Temple |
Hari ketiga kami mengunjungi Genting Highland. Kami berangkat dari Puduraya Bus Station dengan menumpang BUS GO GENTING. Tiket dapat dibeli langsung di L1 untuk PP sudah termasuk Skyway Train dan Bus. Pada saat kunjungan kami, layanan Skyway Train atau kereta gantung sedang ditutup. Jadi kami memakai angkutan bus yang disediakan pengelola World Resort Genting.
Demikian juga dengan permainan di Outdoor Theme Park juga ditutup sampai tanggal 25 Juli 2014.
|
Eskalator menuju First World Hotel |
|
Wisteria ungu yang cantik dan semua tanaman indoor disini adalah tanaman tiruan atau tanaman plastik. |
|
Banyak papan petunjuk arah yang memudahkan pengunjung untuk menuju ke lokasi tujuan |
Hari terakhir di KL kami gunakan untuk membeli oleh-oleh dan merapikan koper. Untuk souvenir khas Malaysia bisa dibeli di Central Market dan Kasturi Walk. Gantungan kunci bisa diperoleh dengan harga RM 10 untuk 3 buah. Magnet tempelan kulkas dijual seharga RM 15 untuk 3 buah. Pajangan replika Menara Petronas dijual seharga RM 8. Kaos souvenir dijual seharga RM 6, tetapi bahannya sangat rendah mutunya.
Kami membeli oleh-oleh snack khas Malaysia seperti Dried Prune, Red Dates, Black Dates, Penang White Coffee, Almond Powder, Moon Cake dan Manisan di sebuah toko yang letaknya disebelah Winsin Hotel. Harganya terbilang murah, banyak warga lokal yang berbelanja disana. Puas sudah hati, puas sudah mata, penuh sudah bagasi. Kini saatnya pulang. Ciaoo KL.