Jum'at, 21 September 2012 yang lalu, kami melintas di sepanjang jalan raya KSU, Serap ke arah Kampung Sawah. Kami dari arah Depok menuju ke Cibinong. Jalur ini adalah jalur alternatif menghindari macet di siang hari. Tetapi kali ini kami melintas sekitar pukul 22.30. Mobil kami berpenumpang 2 orang, aku dan suami di kursi kemudi. Kecepatan berkisar 40 - 60 km/jam. Jalanan lengang saat itu karena sudah larut malam. Bersama kami saat itu hanya satu dua kendaraan beroda dua yang melintas.
Ketika kami melintas di sebuah tikungan yang sepi dan gelap, tiba-tiba sebuah motor berpenumpang dua orang dan berjaket hitam serta berhelm tertutup rapat menggedor pintu mobil disebelah kanan atau pintu supir dengan sangat kencang dan tiba-tiba mereka menghalangi jalan kami dengan berhenti tepat didepan mobil. Dari gelagatnya, sepertinya kami tadi baru saja menyerempet motornya atau telah terjadi sesuatu antara kami dan mereka, sehingga begitu marahnya mereka memaksa kami berhenti dan keluar dari kendaraan. Tetapi kami sadar betul tidak melakukan satu kesalahan apapun sepanjang perjalanan. Maka tanpa pikir panjang, suamiku langsung membanting stir kearah kanan dan menghindari motor yang telah berhenti. Tampak mereka bergegas turun untuk menghalangi kami. Tetapi suamiku sangat sigap dan berhasil lolos dari penyergapan itu. Beberapa detik kemudian tampak beberapa motor melintas kearah kami secara berbarengan. Untungnya, motor-motor itu adalah pengendara yang tidak ada sangkut pautnya dengan motor yang menghentikan kami. Akhirnya kami melaju bersama-sama meninggalkan tempat itu dan tidak tampak mereka mengikuti kami atau mengejar kami. Dengan penuh was-was kami mengawasi lewat kaca spion sepanjang perjalanan itu.
Sesampai dirumah, kami memeriksa bagian kanan mobil tepat dibagian pintu supir tampak penyok cukup dalam. Sampai saat ini kami tidak tahu apa maksud dari semua itu. Kami hanya berprasangka saja bahwa mereka punya maksud tak baik, karena kami merasa tidak melakukan satu kesalahanpun sepanjang perjalanan kami. Mungkin bila kami mengikuti hawa nafsu dan keinginan mereka atau dengan kata lain melayani mereka malam itu, sesuatu yang buruk akan menimpa kami. Siapa yang tidak marah bila mobilnya tiba-tiba dipukul dengan kencang tanpa alasan, dan mereka tampak mencak-mencak menyuruh kita turun dari mobil. Beruntung kami tidak menuruti keinginan mereka sehingga kami terbebas dari musibah. Seandainya kami memang melakukan kesalahan yang tidak kami sadari, pastilah mereka akan mengejar mobil kami sampai kerumah untuk meminta pertanggungjawaban, tetapi hal itu tidak terjadi. Kami mengasumsikan bahwa mereka telah bermaksud tidak baik. Hati-hatilah melintas di tempat yang sepi pada malam hari. Jangan terpancing provokasi orang-orang yang berniat tidak baik dan bermaksud mencelakakan kita. Tuhan Yesus memberkati.