Gereja Katolik dewasa ini mendorong ekspresi kekudusan dalam bentuk icon dan seni kudus. Konstitusi Liturgi Kudus menjelaskan pentingnya seni religius, terutama karena icon digunakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan.
Seni religius sejati dalam perwujudannya yang terbaik lazim disebut seni kudus. Dari sifatnya, seni diarahkan untuk mengekspresikan keindahan Tuhan yang tak terlukiskan dengan cara tertentu, dalam karya-karya yang dibuat oleh tangan manusia. Tujuannya adalah meningkatkan pujian kepada Tuhan dan kepada kemuliaan-Nya sehingga semakin sempurna dan ekslusif. Begitu pula dengan devosi yang mengarahkan pikiran manusia dalam membaktikan diri kepada Tuhan.
Dengan alasan inilah, Ibu Gereja Kudus, senantiasa menjadi pelindung seni karya indah dan senantiasa berusaha mencari bentuk kemuliaan dari keindahan alat-alat bantu liturgi ini. Itu sebabnya semua benda yang digunakan untuk ibadat kudus harus pantas, selaras, indah dan dapat dibedakan dari tanda-tanda atau perlambang benda-benda supranatural. (Konstitusi Liturgi Kudus no. 122).Terdapat beberapa tipe atau media seni kudus, yakni icon dan lukisan, patung, perabotan, kain dan pakaian.
Sebelum Konsili Kedua di Nicaea (th. 787), seni kudus ditentang (iconoklasme). Terjadi penghancuran patung-patung dan lukisan serta gambar-gambar kudus. Namun akhirnya seni kudus mendapatkan dukungan dan sisa-sisa karya seni kudus dari masa Byzantium menjadi mahakarya seni kudus yang tak ternilai harganya.
Sepanjang sejarah Gereja hingga saat ini ada begitu banyak seni kudus yang mampu mempesona mata siapa saja yang memandang keindahan serta makna yang tersimpan didalamnya. Ternyata seni kudus lebih mampu berekspresi kepada batin kita ketimbang kepada indera yang lain. Icon berbicara kepada hati yang mencari Tuhan. ( Lihatlah Betapa Indahnya Tuhan- Henri J.M. Nouwen).
|
Luksan icon St. Mikael, Malaikat Surgawi dari masa Byzantium yang terdapat di Museum Ikon , Rusia. |
|
Patung Christ The Redeemer di Rio de Janeiro, Brazil. |
|
Karya seni patung icon terkenal dari seniman Michalangelo yang terdapat di Museum Vatikan. |
|
Karya lukisan icon dari Michaelangelo di dinding serta kubah Kapel Sistina, Vatikan. |
|
Icon St. Alfonsus de Liquori yang terdapat di Basilika St. Petrus. Dibuat oleh Pietro Tenerani pada tahun 1839. |
|
Tabernakel, tempat menyimpan hosti. |
|
Monstrans. |
|
Piala |
|
Kasula atau jubah yang dikenakan Pastor menurut warna Liturgi. |