Selamat Datang

Selamat membaca. Semoga bermanfaat !

Minggu, 30 Desember 2012

GOA MARIA BUNDA KRISTUS TEBAR KAMULYAN, SUBANG


       Goa Maria Bunda Kristus Tebar Kamulyan berada di kota Subang, Jawa Barat. Jaraknya kurang lebih 42 km kearah utara dari kota Bandung. Perjalanan melewati perkebunan teh didaerah Lembang yang sejuk dan menyusuri jalan yang berliku-liku dipegunungan yang termasuk dalam kawasan Bandung utara yang merupakan daerah konservasi hutan lindung. Daerah Bandung Utara kini banyak dibangun vila dan hotel serta resort untuk wisata.Ada juga lapangan golf yang dikelola oleh sebuah pengembang ternama.
     



       Setelah melewati Jalan Cagak, kita mengambil jalur kanan untuk menuju kota Subang. Mendekati kota Subang ditandai dengan banyaknya penjual buah nanas dipinggir jalan dan juga kios-kios penjual oleh-oleh berupa dodol nanas. Buah nanas memang merupakan komoditi utama hasil bumi dari daerah Subang dan sekitarnya. Karena penasaran dengan rasa dodol nanas, kami mampir disebuah toko yang ternyata adalah merupakan milik seorang petani nanas yang juga adalah pelopor pembuat dodol nanas di Subang. Disebelah kiri dari tokonya, dipakai sebagai galeri piagam penghargaan dari berbagai instansi dan lembaga. Toko dengan nama Mekar Jaya ini memproduksi dodol nanas dalam berbagai macam kemasan menarik dengan merk Kartika yang dijual dengan harga Rp. 24.000 per kantong ukuran 500 gram atau Rp. 25.000 per pack karton ukuran 500 gram. Ada juga yang dikemas dalam wadah anyaman bambu mirip parcel mini dengan beragam ukuran dan kreasi dan harga yang bervariasi.



       Yang unik selain oleh-oleh buah nanas dan dodol nanas, ada juga Air Ajaib yang reklame iklannya sudah banyak terlihat dipinggir jalan sepanjang jalur Bandung-Subang. Ternyata Air Ajaib adalah air mineral yang dikemas dalam botol-botol berukuran 1 L dengan harga Rp. 60.000 dan kemasan kecil berukuran 330 ml yang dijual dengan harga Rp. 50.000 per-3 botolmya dengan merk SAMADI. Menurut sang penjual, air tersebut berasa asin karena mengandung banyak mineral yang diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit  dan didapat dari sebuah mata air alam disekitar tempat tersebut. Pusat penjualannya ada di Bale Endah, sebuah restoran dipinggir jalan raya Subang. Tidak sulit menemukan lokasi ini karena ada sebuah spanduk berukuran raksasa disamping toko ini dan bagi pengunjung yang belum pernah membeli Air Ajaib diperkenankan untuk mencoba atau mencicipi rasa asin air tersebut.
       Setelah kita memasuki kota Subang, akan lebih mudah bagi kita untuk mencari gereja kristen GPI yang terletak ditengah-tengah cagak pemisah jalan. Dengan mengambil arah kanan, kita akan melewati Gereja Pantekosta. Setelah itu, tepat dibelokan pertama kita mengambil arah kanan dan kemudian kekiri. Disanalah Gereja Katolik Kristus Sang Penabur berada.

Sisi luar disamping Gereja Kristus Sang Penabur, Subang.

       Pada saat kami berkunjung kesana suasana tampak sepi karena tidak ada jadwal misa pada hari tersebut. Suasananya cukup menyenangkan. Ada sebuah kolam ikan dan kura-kura yang sangat indah. Diorama perhentian jalan salib dibuat sangat berdekatan karena lahan dibelakang gereja yang cukup terbatas. Namun hal itu tidak mengurangi keindahan penataannya.
       Di Goa Maria ini tidak terdapat mata air atau sendang. Ada sebuah toko rohani yang menyediakan lilin dan buku doa bagi perorangan maupun rombongan disamping depan gereja.
     
Tempat duduk untuk bersantai dibawah pohon rindang dengan latar diorama Jalan Salib.
       Selain itu didekat Goa Maria terdapat pepohonan rindang yang digunakan sebagai taman untuk duduk-duduk santai bagi pengunjung. Setelah berdoa dan santai sejenak, kami melanjutkan perjalanan kembali kearah Bandung.