Selamat Datang

Selamat membaca. Semoga bermanfaat !

Rabu, 07 Januari 2015

LIBURAN AKHIR TAHUN DI PULAU BALI (BAGIAN 2: TANJUNG BENOA, PULAU PENYU)


       Hari kedua kami mengunjungi Taman Laut Teluk Benoa. Kondisi pantainya penuh sampah karena banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Walau demikian minat wisatawan cukup tinggi untuk mengunjungi tempat ini, terutama wisatawan lokal.



       Untuk menuju ke lokasi taman laut, kita dapat menyewa bottom glass boat yang dapat memuat 10 sampai 12 orang penumpang. Biaya yang dikenakan cukup terjangkau, yakni Rp. 75.000 per-orang dan sudah termasuk kunjungan ke Pulau Penyu, tempat penangkaran penyu di Teluk Benoa.
       Seperti ramai diberitakan di media massa, kelak lokasi ini akan direklamasi. Ada dua pihak yang berkepentingan atas lokasi Teluk Benoa ini, yakni pihak penanam modal yang menginginkan reklamasi terwujud untuk membangun resort serta hotel mewah kelas dunia untuk mengangkat citra wisata Bali di dunia  internasional.
       Sedangkan pihak yang lain adalah para pencinta kelestarian alam, para pengusaha kecil bidang pariwisata disekitar teluk dan para nelayan. Mereka menggantungkan nasib dan mata pencaharian dari keberadaan teluk ini. Mereka menolak keras usaha pemerintah daerah untuk mereklamasi Teluk Benoa.
       Bisa dibayangkan bila nanti reklamasi tetap dilaksanakan, maka akan berdirilah resort-resort kelas dunia serta hotel-hotel berbintang di sepanjang daerah ini. Dan rasanya sangat kecil kemungkinan bagi turis-turis cekak untuk menyambangi daerah ini. Apalagi bagi para nelayan dan pengusaha kecil dibidang persewaan kapal dan penjaja makanan untuk beroperasi disini. Sulit dibayangkan, walaupun terdengar selentingan bahwa resort-resort dan hotel mewah ini kelak membutuhkan banyak tenaga kerja yang akan dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk lokal disekitar lokasi.



Glass Bottom Boat



       Di pantai Teluk Benoa ini kita juga bisa menyewa Jet Sky seharga Rp. 150.000 selama 15 menit untuk tandem. Tidak diperkenankan bagi turis dan wisatawan untuk membawa skuter air ini sendirian. Dikejauhan juga tampak beberapa buah kapal yacht yang merapat di dermaga. Menurut info, kapal-kapal pesiar dan yacht lebih banyak berlabuh di Pantai Nusa Dua karena kondisi pantainya yang memungkinkan. Pantai di Teluk Benoa mengalami pendangkalan. Nelayan-nelayanpun kini semakin sulit mendapat ikan diwilayah ini.



       Jenis permainan air lain yang tersedia disini adalah parasailing, flying fish dan banana boat. Semua jenis permainan ini juga harus tandem atau didampingi oleh seorang pengawas. Ada juga scuba diving atau menyelam. Untuk yang terakhir ini, pesertanya diharuskan sudah memiliki sertifikasi untuk menyelam.

Banana Boat
Diving
Permainan Jet Sky



       Untuk sampai di tengah-tengah kerumunan ikan kecil di Teluk Benoa, hanya diperlukan perjalanan sekitar 5 menit dengan perahu motor jenis glass bottom. Sesampai di atas terumbu karang yang tampak dari dasar kapal motor, kita dapat berhenti sejenak untuk memberi makan pada ikan-ikan kecil penghuni karang disana. Pihak penyewa menyediakan sekantong roti tawar bagi para wisatawan sebagai makanan bagi ikan-ikan tadi. Kalau lapar, tentu saja boleh dilahap sendiri daripada mengotori laut.
       Sesampai di perairan dangkal di Pulau Penyu, kapal akan ditambat tidak jauh dari lokasi penangkaran penyu. Para penumpang akan turun di hamparan pantai berpasir kurang lebih dengan tinggi air sebetis orang dewasa. Tidak demikian denganku yang airnya nyaris melewati tempurung lutut. Oh, balada orang pendek.






       Pengunjung dapat berfoto-foto ria dengan penyu-penyu disini. Mulai dari penyu berukuran kecil yang dapat diangkat dengan dua tangan sampai penyu berukuran raksasa yang dengan sukarela diajak bernarsis ria oleh para pengunjung.







       Masih ditempat yang sama, terdapat pula penangkaran hewan-hewan lainnya. Mulai dari burung elang, burung bangkok atau rangkong, iguana, landak dan ular. Pengunjung juga diperkenankan berfoto ria dengan hewan-hewan tersebut dengan syarat berfoto didalam kandang mereka. Didalam setiap kandang terdapat pengawas atau pawangnya.

Toko souvenir

Area untuk makan


Kapal ditambat dekat perairan dangkal.

Kapal-kapal yang menunggu para penumpangnya.

Suasana cukup ramai karena liburan akhir tahun

        Setelah puas berfoto dengan artis fauna disana, kami kembali ke pantai Teluk Benoa dan melanjutkan perjalanan menuju Pantai Pandawa.

BERSAMBUNG KE BAGIAN : 3